Kamis, 27 Desember 2007

Tayangan Televisi Melunturkan Akhlak

Kehadiran televisi ditengah-tengah arus globalisasi seperti ini memang sangat diperlukan untuk menggali informasi -informasi yang sekiranya terjadi dan sangat diperlukan bagi masyarakat. Namun informasi tersebut kadang tidak lagi menjadi ajang sesuatu yang menarik, karena masyarakat menganggapnya sesuatu yang terjadi sudah wajar terjadi dan bahkan sering terjadi, seperti adanya kasus pejabat yang korup, pembunuhan-pembunuhan tragis terjadi dimana-mana dan kepada siapapun tanpa mengenal ras dan golongan, bahkan sampai tingkat pemerkosaan berjalan semakin menggelincir. Fenomena diatas hanya menjadi sebuah ajang tontonan dan rasa keingintahuan semata, tidak lebih dari penyikapan-penyikapan untuk dijadikan pelajaran dan renungan. Membludagnya tayangan televisi ternyata tidak hanya bertontonan yang sekiranya mampu membawa kesuatu pendidikan. Namun jauh dari itu banyak dari tayangan televisi yang justru dapat merusak moral seorang anak bahkan orang dewasa dan orang tua sekalipun yang tidak mengenyam atau bahkan sangat minimnya suatu pendidikan agama yang ditumpahkan pada jiwa si anak ditambah lagi dengan lingkungan yang kurang bersahaja terhadap pertumbuhan perkembangan si anak dalam menggali nilai-nilai keislaman yang memadai. Misteri gunung merapi, siluman ular, dendam nyi pelet, babi ngepet adalah salah satu bentuk fenomena tayangan-tayangan televisi sampai sekarang masih menjadi ajang tontonan yang asyik dan menarik bagi masyarakat Indonesia, apalagi bagi seorang anak yang sedang memasuki masa-masa pertumbuhan dan penuh khayal. Mereka dengan asyiknya menyaksikan tontonan-tontonan tersebut tanpa disadari lama kelamaan jiwa si anak akan terbius dengan perbuatan-perbuatan yang sekiranya diluar logika, begitu juga dengan orang tua akibat dari kurang mampu dalam mengarahkan si anak, dengan lambat laun si anak yang masih sangat minimnya iman, nantinya akan terjerumus kedalam tayangan tersebut. Sebagai contoh hal yang dapat melunturkan iman seseorang dan anak-anak khususnya yaitu ketika dalam suatu adegan ada istilah perdukunan, mencari pesugihan dan penobatan-penobatan dan penyembahan terhadap setan -setan durjana.

Tidak ada komentar: