Kamis, 06 Desember 2007

Pendidikan di Indonesia

Pendidikan di Indonesia saat ini jauh tertinggal dengan negara-negara yang lain. Kwalitasnya memang rendah, karena kita ketahui bahwa pada sejumlah sekolah juga banyak siswa yang tidak lulus. Meskipun dalam proses pembelajaran sering kali oleh Pemerintah digonta-ganti dengan adanya kurikulum. Pemerintah sendiri juga sudah berusaha dengan semaksimal mungkin. Tapi apa boleh buat, kenyataannya meskipun ada siswa yang harus dikorbankan karena tidak lulus sekolah, Maka kita ketahui bahwa dalam media cetak seperti koran dan media elektronik seperti TV, Ada juga beberapa siswa yang melakukan bunuh diri. Siswa tersebut mempunyai dampak psikologis yang tertekan karena sangat malu. Apalagi kalau tau temannya banyak yang lulus. Jadi seolah-olah siswa tersebut mempunyai perasaan minder dan menganggap dirinya tidak punya kemampuan.Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka pemerintah harus lebih jeli dan teliti terhadap situasi dan kondisi yang berbeda pada setiap sekolahan. Misalnya saja dalam pembelajaran antara didesa dan dikota harus dibedakan. Dalam diri seorang guru juga harus melakukan pelajaran tambahan dan harus memantau terus terhadap perkembangan belajar siswa tersebut. Guru juga harus mempunyai kemampuan atau kompetensi yang mendasar. Kemampuan tersebut berupa kemampuan sosial,kemampuan pedagogik,kemampuan kepribadian, dan kemampuan profesional. Karena biar bagaimanapun seorang guru dituntut untuk membimbing dan mendidik siswa. Apalagi sekarang ini seorang guru sedang menjadi bahan pembicaraan di kalangan masyarakat. Guru banyak yang mendaftar untuk memperoleh Sertifikasi guru. Karena bagi seorang guru yang lulus dengan adanya uji sertifikasi guru, maka kemampuan dalam mengajar sudah dianggap guru yang profesional. Apalagi gajinya juga ikut naik yaitu berlipat ganda atau 2kali lipat. Sehingga dalam pendidikan di sekolah seorang guru hanya sibuk mencari Sertifikasi guru. Ada juga seorang guru SD yang hanya punya lulusan d2. Semenjak tau sertifikasi guru maka guru tersebut kuliah lagi melanjutkan S1. Sehingga, otomatis nasib siswa juga kurang diperhatikan. Karena siswa tersebut kadang ditinggal pergi hanya untuk kepentingan pribadi guru tersebut.

Tidak ada komentar: